Senin, 04 Maret 2013

Tanah ku malang Negriku malang

Kini aku tersadar akan lamunku
Janji-janji itu (PePeRa, 1969) adalah kosong

Hampa
Kedamaian
Persatuan
Kesatuan

Yah, terlalu tinggi aku tuk memimpikannya
Apakah kau dengar rintihan PAPUA ini?

Sayup-sayup melantunkan nada perih
Perih....
Perih, selaksa tersayat dengan tajamnya pisau kekuasaan

Kisruh
Rusuh
Bunuh
Mati

Itulah judul yang tiap hari kian mewangi di negeri ku
Hanya demi para pengembara asing yang datang membawa segenggam kilauan materi,

Pribumi pun terusir dan tersingkir dari tanah leluhur
Sungguh ironis

Bhineka tunggal ika ini serasa mati dengan caranya sendiri
Kalau ada dusta? mengapa harus dipertahankan?


Sabtu 2 Maret 2013
By J. Pakage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Percuma Saja

Tidak pantas lagi ku rangkai kata disini,   Percuma saja,   Dinding blog ini pun pasti tak sudi dihiasi,   bila hanya mengulangi ...